Berkat Pelepah Pinang, Rengkuh Berhasil Jadi Pemenang !

Merujuk data dari kementrian lingkungan hidup dan kehutanan (KLHK) tahun 2022, sebanyak 18% dari total 69,2 juta ton timbunan sampah yang ada di Indonesia merupakan sampah plastik.

Tak dimungkiri hal tersebut menimbulkan keresahan tersendiri, karena sampah plastik baru bisa terurai setelah ratusan tahun.

Faktanya di Indonesia sampah plastik tersebut belum dikelola dengan baik sehingga bisa menimbulkan masalah lingkungan

Berangkat dari keresahan tersebut, rupanya Rengkuh Banyu Mahandaru, seorang pria lulusan jurusan desain produk ITB (Institut Teknologi Bandung), berhasil menemukan solusi.

Dengan memproduksi kemasan makanan berbahan plepah pinang yang tentu saja ramah lingkungan.

 

Kenapa Plepah Pinang

Rupanya pria berusia 32 tahun ini tertarik untuk menggunakan plepah pinang karena terinspirasi oleh para leluhur kita (para nenek moyang) di Indonesia yang dulu suka menggunakan daun-daunan sebagai wadah pembungkus makanan.

Selain itu Rengkuh juga sempat mengamati aktivitas warga India yang juga menggunakan dedaunan dalam peralatan makan.

Mengutip dari swa.coid Rengkuh pernah berkunjung ke India dalam rangka mengikuti kursus tentang alternatif kemasan ramah lingkungan.

Mulai 2018, Rengkuh pun memulai proyek riset plepah dengan membuat bahan-bahan natural.

Khususnya turunan dari agrikultur untuk kemasan makanan alternatif.

Rengkuh bekerjasama dengan petani dan komunitas Masyarakat yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan.

 

Dari Plepah Pinang Kemudian Lahirlah Plepah

Dalam perjalanannya, Rengkuh mengalami berbagai tantangan dalam mendirikan perusahaan rintisan (start up company) bernama Plepah ini.

Salah satunya yaitu Rengkuh terpaksa resign dari pekerjaan sebagai product designer di salah satu studio desain.

Namun Rengkuh tidak berkecil hati, karena Plepah memang lahir murni dari sebuah keresahan akan jumlah sampah kemasan yang memiliki potensi merusak lingkungan.

Gayung bersambut, pada 2022 Plepah mendapatkan suntikan dana dari BRI Venture. Hingga resmi memiliki pabrik di Cibinong, Bogor.

Jumlah produksi bahan kemasan bermerek Plepah ini pun meningkat drastis,  dari yang hanya 1000 kemasan perbulan menjadi 120.000 kemasan per bulan.

plepah kemasan daur ulang
sumber : instagram @plepah_id

Hal ini tentunya menjadi angin segar dalam mencapai visi sustainability.

Plepah pun terus berkembang hingga berhasil mendapatkan penghargaan bergengsi.

Pada 2023 Plepah mulai go global dengan mengikuti pameran teknologi industri tingkat dunia di Hannover, Jerman.

Mewakili Indonesia sebagai perusahaan start up yang mempresentasikan inovasi maupun potensi investasi di sektor ramah lingkungan.

Wah hebat ya!

 

Prestasi Plepah

rengkuh banyu
Rengkuh Banyu Mahandaru

Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil.

Sebagai sosok anak muda yang Tangguh dan memiliki visi misi yang luar biasa.

Di tahun 2023, Rengkuh bersama kedua orang temannya berhasil menjadi penerima apresiasi 14th Satu Indonesia Awards, kategori kelompok untuk bidang lingkungan.

Satu Indonesia Awards merupakan event tahunan yang diselenggarakan sejak 2010 oleh Astra.

Astra merupakan salah satu Perusahaan multi nasional di Indonesia yang sudah memiliki 200 anak Perusahaan.

Plepah pun berhak mendapatkan dana bantuan kegiatan sebesar Rp 65 juta serta pembinaan kegiatan yang dapat dikolaborasikan dengan kontribusi sosial berkelanjutan Astra, seperti Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA).

 

Penutup

Semoga kerja keras dan keberhasilan Rengkuh dan teman-temannya di Plepah bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya.

Teruslah berkarya dan wujudkan Impian untuk mencapai masa depan yang cerah.

Tak lupa acung dua jempol untuk Astra yang konsisten berkontribusi dalam mencari bibit-bibit muda berpotensi yang bisa mengharumkan nama bangsa.

Jaya selalu Indonesiaku  #KitaSATUIndonesia

Leave a Comment